1st day, DONE!!! >,<
reader: Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Okeh okeh, now let me cry first!! T.T HUWAAAAAAAAWAWAWA huiks hiks HUWAWAAAAAA!! Huwouowaaa…. Hiks hiks… slrpp… ah… Udah. Ok, sekarang saya akan jawab.
Gila, apa-apaan ini… Kita masuk jam setengah delapan kurang lima menit, saya datang berbarengan sama bunyi bel. Alhasil saya lngsung ngacir ke ruangan ujian saya di ruangan 3. anak-anak yang udah datang pada duduk-duduk di luar semua, gara-gara kelas dikunci (padahal gak biasanya tuh dikunci…). Kita ngerempong bahas soal dulu sambil nunggu sang juru kunci alias guru pengawas datang. Akhirnya ibuk-ibuknya datang dengan setangkai (?) kunci di tangan kanannya. Setelah kelas dibuka, kami pun masuk berebutan bak ikan dikasih pelet.
Saya telusuri meja satu persatu. Mulut saya komat-kamit. (Mulut: 47, 47…) Ya, itu nomor ujian saya! Seperti melihat sebongkah berlian, saya pun bergegas menuju kesana. Tapi apa ini?? Saya pun cengo dengan keadaan di sekeliling saya. Seumur-umur saya ujian, baru kali ini saya di takdirkan duduk sedekat ini dengan guru pengawas, tepatnya sih didepan saya masih ada orang, di depannya baru si ibuk. Tapi ini sama saja!! Menggagalkan rencana saja.. Tapi saya ambil hikmahnya aja. Itung-itung ngelatih kejujuran buat bekal di hari esok. Jiah!
Jam setengah delapan pant*t anak-anak ruang 3 menduduki kursinya masing-masing. FYI, di setiap kelas terdiri dari 20 pant*t dan kebetulan di ruang 3 itu semuanya teman sekelas saya, kecuali pant*t yang ada di pojok belakang itu pant*t punyanya anak kelas sebelah. Kasian tu pant*t ditinggalin teman-teman pant*tnya. Semoga kamu betah ya pant*t empat hari di ruang 3 ya, pant*t.
Okeh, pembulatan identitas dimulai. Semua mulut mengatup, kepala menunduk, dan pant*t (lagi-lagi) diam menurut. Sekitar jam delapan kurang seperempat identitas saya sudah terbulatkan. Tinggal seperempat jam lagi buat mulai membaca soal. Tapi setelah saya nunggu-nunggu, sembari mempertebal bulatan LJK, mata saya pun ngelirik teman yang udh ngebuka lembar soalnya. Saya pun tersentak dan refleks berdiri di atas kursi, “HEI!! Anda curang!!! Anda didiskualifikasi dari arena perujianan!!!” teriak saya sambil nunjuk-nunjuk teman saya itu. Guru pengawas yang lagi ngerapihin lipstiknya terkejut. Ia menyeret teman saya itu keluar. Teman saya itu hanya tertuntuk pasrah, tapi matanya seakan menembakkan laser hijau sisa nonton AFF Indo-Malay kemaren itu. “Tunggu, Buk!” tahan teman saya itu saat sudah berada di pintu. “Ada apa?” tanya bu guru, “Pant*t saya ketinggalan…” Huuu… penonton pun meringis.
Baik-baik, itu hanya fiktif belaka hasil kolaborasi saraf-saraf otak kendur saya. Saya ulangi lagi. Setelah melihat ada teman saya yang buka soal, saya pun ngelirik lagi teman-teman yang lain. Yah, bibir saya pun mengulum. Dengan bangga saya meraih soal Basindo paket A itu dan membacanya dengan seksama. Mampus!!
Lagi asyik-asyiknya ngebulatin LJK, sebuah pant*t milik teman saya yang bernama Aldi (NB: Aldi itu nama orangnya, bukan nama pant*tnya ya…) beranjak dari peraduannya. Ia pun mengacungkan jari tengahnya telunjuknya pada bu pengawas. Inilah inti dari percakapan itu…
Aldi: Buk, permisi, buk..
Bu Pengawas 1 (BP1) : Mau kemana?
Aldi: Mau ke belakang, buk..
BP1: (ngelirik BP2 yang lagi berdiri di belakang) Baa, buk(trans: gimana, buk?)
BP2: (mikir-mikir) mau ngapain? Gak bisa ditahan lagi??
Aldi: gak, buk…
BP 2: mau Buang air besar kamu??
All student: (ngakak parah)
Aldi: enggak, buk. Buang air kecil. (malu sangat)
BP2: (ngelirik BP1) Baa?
BP1: (mikir lagi) ya sudah, cepat ya..
Aldi: iya, buk (pergi keluar)
Mungkin saat di WC, Aldi sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena sudah terlanjur dipermalukan! Tapi dia segera ingat akan janjinya pada emaknya untuk sukses PRA UN!! Hm,, good Aldi.
Okeh okeh, time is over. Tapi gak juga. Di jadwal ujian yang sebenarnya kita keluar jam 10. akan tetapi karena saking jeniusnya, baru jam 9 sudah banyak aja pant*t-pant*t yang pergi. Tinggallah beberapa pant*t yang belum pede untuk menghadapi dunia luar, termasuk pant*t saya yang masih ehm imut. Tapi karena berangsur-angsur hampir semua pant*t keluar dan akhirnya saya memberanikan diri untuk keluar bersama pant*t tercinta. ( ya Allah, maafkan hamba karena telah menulis yang vulgar-vulgar).
Saat keluar main, kelas dikunci lagi. Kebetulan waktu keluar saya langsung ke kopsis, begitu balik ke kelas, saya langsung ngelunjak-lunjak karena pant*t saya kekunci di dalam!! Gak ding, boong. Maksudnya itu, tas saya kekunci. Jadilah niat saya buat ngapal Biologi terurung sudah… (padanan kata yang amat hancur)
Bel dibunyikan…
Ketua pant*t: siap grak, hormat grak, berdoa mulai… (astagfirullah, pant*t saya tulis berdoa.. betapa kurang ajarnya saya ini…)
Ujian biologi dimulai… bulet bulet, itemin itemin, hapus hapus, buletin lagi, apus lagi… mikir, celingak-celinguk, buletin lagi dan akhirnya di kumpul…
Dan dengan dikumpulkannya LJK pada ibu pengawas, maka berakhirlah pertarungan antara otak melawan BAHASA INDONESIA dan BIOLOGI dengan bantuan: pensil 2B pentel, papan ABO, penghapus pentel, tangan yang dimenangkan oleh... to be continued
Wassalam…
moedchuterz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar