احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Bersemangatlah engkau untuk meraih apa-apa yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah SWT, serta janganlah engkau berputus asa.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah z)

Sabtu, 01 November 2014

Selamat Jalan Ibu, Selamat Jalan Uni :')

Selamat Jalan Ibu, Selamat Jalan Uni

Kalau boleh jujur, aku masih tak mempercayai ini semua. Aku merasa bahwa semua ini adalah mimpi! Setelah 3 hari kepergian beliau, senyuman itu, suara itu masih terlintas di benakku. Mengapa secepat ini engkau meninggalkan kami semua? Engkau pribadi yang menarik, cantik fisiknya, cantik hatinya. Sempurna. Tapi, mengapa secepat itu?


Andai saja aku bisa memutar kembali waktu, akan ku ajak engkau bicara lebih banyak saat kita berada di dalam satu angkutan umum, dua hari sebelum engkau Dipanggil. Ah, aku berharap semua ini hanya mimpi. Cubit aku!

Pagi itu (29/10/2014), aku tengah bersiap-siap untuk menghadiri acara pelatihan daur ulang yang akan diadakan pukul 07.30 di Hotel Grand Zuri Padang, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke handphone-ku (handphone Mamik :p). 

"Mut, Buk Esi, Mut :( "

Jantungku berdetak. Apa maksudnya?

"Kenapa Buk Esi?"

"Meninggal, Mut :'( "

Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Tanganku gemetar. Tidak! Aku tidak percaya!

"Kenapa bisa?" Aku berharap berita ini salah!

"Kecelakaan tadi malam, Mut. Pakai travel."

Aku masih tidak percaya! Segera ku hubungkan laptop-ku dengan sinyal wifi. Ku lihat beranda facebook-ku. Astagfirullah. Apa ini?? Jadi semua ini nyata?? Gegabah ku gerakkan scroll mouse ku secepat mungkin. Ku ketik nama beliau di kolom pencarian. Mataku berkaca. Jantungku berdegup kencang. Aku tak bisa berkata apa-apa.

Beranda pun dipenuhi status duka untuk beliau, membuat air mata ini menetes. Salah seorang calon penghuni surga telah dipanggil oleh-Nya. Aku terenyuh saat membaca status seorang dosenku. 

"Mengapa orang-orang baik terlalu cepat meninggalkan kita? Ibaratnya sebuah taman yang dipenuhi bunga-bunga, kamu pasti akan mengambil satu bunga yang paling indah." Intinya begitu.

Benar. Beliau lah si bunga yang telah diambil oleh pemiliknya, Allah SWT. Bunga yang paling indah yang pernah ku temui. Sosok panutan yang menyenangkan. Ibu Esmiralda, MT.

Kini, kita hanya bisa mendoakan beliau agar dilapangkan kuburnya, dijauhi dari siksa kubur dan diterima segala amal ibadahnya di dunia. Segala ilmu yang telah diajarkannya pasti akan mengantarkannya ke syurga Allah SWT. Kami semua menyayangimu, Bu. Tidak ada satu pun kata-kata buruk yang melepas kepergianmu, semua mendoakan yang terbaik untukmu.

Sejujurnya aku masih belum percaya. Tapi semua telah digariskan Allah SWT. 

Benar, yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan kembali pada-Nya, bisa saja esok, nanti, bahkan sebentar lagi. Allahu alam, hanya Allah yang mengetahui. Mari sama-sama introspeksi diri, sudah siapkah kita untuk semua ini? Jika nanti kita dipanggil, apa yang akan dipertanggungjawabkan kelak? Sudah cukupkah untuk kita tukarkan dengan kenikmatan surga Allah SWT? Belum. Masih belum. Masih banyak yang harus aku perbaiki, yang harus aku lakukan agar dapat sepenuhnya mencintai-Mu. 

Mulai saat ini, berbuat baiklah pada siapa pun, karena kita tidak akan pernah tau sampai kapan kita akan hidup di dunia ini, karena KEMATIAN ITU PASTI UNTUK SETIAP MAKHLUK YANG BERNYAWA, kecuali kalau kamu makhluk yang tidak bernyawa, alias makhluk halus :p

Ibadah yang paling murah dan mudah adalah senyum. Perbanyaklah senyum, niscaya keberkahan akan senantiasa bersamamu :)

Wassalam
@MOEDchu_

Al-Fatihah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar